Events and Trade Fairs

Air merupakan salah satu komponen penting bagi mahluk hidup, termasuk manusia. Dalam kebutuhan hidup sehari-hari, manusia tidak dapat terlepas dari air, seperti untuk minum, memasak,  mandi, mencuci, menyiram tanaman dan sebagainya. Namun, sebagai sumber daya alam yang sangat berharga, air seringkali diabaikan dan diangap remeh dalam pengelolaannya. Padahal, ketersediaan air dalam satu wilayah sangat dipengaruhi oleh bijaknya perilaku masyarakat dalam memanfaatkan air untuk memenuhi kebutuhan.

Sebagai negeri beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan,kita yang hidup di Indonesia perlu mengantisipasi ketersediaan air yang sedikit saat musim kemarau dan berlimpah saat musim   hujan. Apalagi dengan adanya perubahan pola cuaca yang cukup ekstrim sebagai akibat dari dampak pemanasan global. Salah satu cara untuk mengatasi ketimpangan ketersediaan air pada saat musim hujan dan kemarau adalah dengan teknik memanen air hujan, yang disebut dengan rain water harvesting. Rain water harvesting adalah istilah untuk kegiatan mengumpulkan, menampung, dan meresapkan kembali air ke dalam tanah untuk kemudiaan dimanfaatkan ketika kemarau tiba. Teknik memanen air hujan ini sudah banyak diterapkan di negara-negara yang sering mengalami kekurangan air.

Air hujan yang dipanen dapat digunakan untuk menyiram tanaman, mencuci, mandi bahkan untuk memasak jika kualitas air tersebut memenuhi standar kesehatan. Bijak menggunakan air, dan memanen air hujan merupakan salah satu metode konservasi air, dan bagian dari drainase ramah lingkungan. Dampak memanen air hujan di antaranya adalah berkurangnya banjir, berkurangnya kekeringan, berkurangnya penurunan muka air tanah dan berkurangnya masalah lingkungan.

Jika memanen air hujan dipraktekkan secara luas,  maka kekurangan air saat musim kemarau dan berkelimpahan air yang dapat menyebabkan banjir saat musim hujan, dapat diatasi.

Mari  memanen air hujan.

Save our water save life.