Zantedeschia, Calla Lily Hibrida
Zantedeschia adalah nama ilmiah dari bunga yang dikenal sebagai Calla Lily (kala lili). Bunga yang berbentuk menyerupai terompet ini banyak diminati oleh para perangkai bunga dan para hobbyist bunga potong. Pada umumnya jenis Zantedeschia aethiopica putih yang banyak dikenal, jenis ini banyak ditanam di dataran tinggi seperti di Dieng Jawa Tengah, Batu Malang dan Lembang, Jawa Barat.
Bunga ini rata-rata memiliki batang besar, tinggi dan berkelopak besar. Cocok digunakan untuk rangkaian bunga besar. Daya tahan bunga potong ini pun sangat kuat bisa bertahan hingga 5-6 hari dengan perawatan yang tepat, penyimpanan di tempa yang teduh, terhindar langsung dari sinar matahari. Untuk jenis variegata Green Goddess memiliki ketahanan yang lebih awet dibandingkan jenis Calla Lily aethiopica putih.
Selain jenis aethiopica, ada juga jenis Calla Lily hibrida dengan varietas dan warna yang berbeda-beda. Calla Lily hibrida memiliki kelopak yang lebih tebal, awet dan warna yang indah sangat, cocok ditanam di dataran tinggi dengan suhu sekitar 15 derajat Celsius. Perbedaan dengan Calla Lily aethiopica, batang Calla Lily hibrida lebih kecil dan lebih pendek (panjang tangkai sekitar 40-50 cm). Calla Lily hibrida biasanya juga dijumpai sebagai tanaman pot untuk menghiasi area dalam ruangan (indoor). Beberapa contoh Calla Lily hibrida dengan warna ungu, orange, kuning dan pink sebagai berikut:
CV Unggul Agrotama adalah anggota ASBINDO yang memproduksi Calla Lily di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah sejak 2017. Berdasarkan pengalamannya, masalah dalam budidaya Calla Lily adalah penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri Erwinia. Bakteri ini mengakibatkan umbi rusak dan tidak dapat ditanam kembali (seperti pada umbi kentang yang ditanam pada dataran tinggi Dieng). Dari satu umbi Calla Lily, setelah 2-3 bulan dapat menghasilkan 5 – 6 kuntum bunga.
Pada produksi Calla Lily hibrida, faktor pasca panen dan penyimpanan umbi untuk didormansikan sangat penting. Setelah panen, daun yang tersisa harus dibiarkan menguning dan mengering sekitar 3-4 minggu. Kemudian umbi diangkat, dibersihkan dan dikeringkan.
Lalu umbi disimpan dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang cukup serta kelembaban dan suhu udara rendah, selama 2-3 bulan. Setelah itu umbi siap ditanam untuk siklus tanam berikutnya. Teknik perlakuan umbi untuk Calla Lily hibrida tidak mudah dan jauh berbeda dengan jenis Zantedeschia aethiopica putih dan hijau.
Untuk tempat penyimpanan umbi dorman harus dibangun sebuah ruangan pendingin yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Hal ini yang menyebabkan nilai investasi untuk memproduksi Calla Lily hibrida tergolong tinggi. Area penyimpanan umbi CV Unggul Agrotama di Dieng walaupun suhu cukup sejuk dan dingin, namun kelembaban masih tinggi sehingga masih didapat beberapa umbi rusak dan tidak dapat ditanam kembali.
Saat ini CV Unggul Agrotama belum memproduksi Calla Lily hibrida lagi karena masalah instalasi tempat penyimpanan umbi dan sering ditemuinya bakteri Erwinia dilapangan. Diharapkan kedepan, CV Unggul Agrotama bersama produsen (baru) Calla Lily hibrida lainnya dapat memproduksi Calla Lily hibrida berkualitas secara kontinyu yang dapat menambah dan memperkaya variasi jenis bunga potong dalam bisnis florikultura nasional.