IndonesianEnglish

Asbindo Facebook Asbindo Instagram Asbindo Twitter

Pendekatan Ramah Lingkungan untuk Pertanian Berkelanjutan (Seri 1)

PDFCetakE-mail

Sejak awal diperkenalkan, metode pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan belum menemukan momentum sebagai alternatif yang sepadan terhadap cara bertani yang konvensional. Metode konvensional menggantungkan protokol dan prosedur yang lebih banyak menggunakan input bersifat anorganik dan bahan sintetik lainnya. Luasnya aplikasi metode ini ditunjukkan dengan mudahnya akses berbagai input produksi yang bahkan tersedia sampai di tempat terpencil maupun efek penggunaannya yang nyaris instan.

Namun demikian, terganggunya keseimbangan alam di sentra-sentra produksi akibat akumulasi dan pemanfaatan pupuk maupun pestisida anorganik secara berlebihan membuat penambahan input ini menjadi kurang nyata pengaruhnya terhadap output produksi. Naiknya produksi mulai tidak seimbang dengan biaya tambahannya. Terjadi hasil yang semakin berkurang.

Untuk itu dirasa sudah waktunya untuk mulai mengaplikasikan metode produksi, khususnya di industri florikultura yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan secara bertahap dengan cara mengkombinasikannya dengan metode yang sudah ada. Tantangan terbesar dari metode hijau ini adalah efeknya yang berjangka panjang, tidak instan. Sehingga orang sering salah mengira bahwa perlakuan tersebut tidak ada pengaruh positifnya sama sekali. Juga metode ini seringkali hasilnya tidak konsisten. Contohnya adalah pengendalian hama ulat menggunakan Baccilus thuringiensis memberikan efikasi yang berbeda antar waktu. Berbeda misalnya dibandingkan aplikasi insektisida Proclaim yang hasilnya bisa dilihat pagi berikutnya.


Download File
Download this file (Pendekatan Pertanian Berkelanjutan.pdf)Pendekatan Pertanian Berkelanjutan.pdf[ ]106 Kb500 Downloads